Sebagian besar saham-saham Asia menguat di hari Senin seiring kuatnya Wall Street, namun indeks saham Jepang tertekan akibat penguatan yen dan data ekonomi yang melemah.
Nikkei 225 tergelincir sejauh 0,4 persen seiring pelemahan USD terhadap yen hingga ke level 101.47. Yen yang menguat dilihat sebagai hal yang negative bagi sektor ekspor Jepang juga pendapatan perusahaan, dan sering memicu aksi jual saham-saham.
Namun dollar yang melemah menjadi hal yang positif untuk harga komoditi, membantu menaikkan harga emas ke level tertinggi baru dalam tiga bulan di kisaran $1,323.76 per troy ounce.
Data ekonomi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang hanya naik sekitar 0,3 persen di kuartal IV tahun lalu dibandingkan dengan pertumbuhan di kuartal sebelumnys, padahal pertumbuhannya diperkirakan sekitar 0,7 persen.
Hasil yang mengecewakan ini akan terus memberikan tekanan bagi Bank of Japan untuk membantu perekonomian. Bank of Japan berencana untuk menaikkan pajak penjualan yang akan dilakukan bulan April mendatang. Saat ini bank sentral Jepang tersebut sedang mengadakan pertemuan hingga hari Selasa dan pasar akan mengamati apa hasil pertemuan itu.
Pasar modal di tempat lain di kawasan Asia masih lebih baik, di mana indeks saham Korea Selatan menguat 0,4 persen dan di Australia menguat 0,3 persen. Indeks MSCI Asia-Pasific untuk saham di luar Jepang menguat 0,35 persen.
Indeks-indeks saham tersebut mengikuti penguatan di Wall Street, di mana Dow Jones ditutup menguat 0,79 persen dan S&P 500 naik 0,48 persen. Pasar modal Amerika Serikat tutup hari ini terkait hari libur President’s Day.
Sumber: Reuters
0 comments:
Post a Comment