Dollar sedikit melemah di awal sesi Asia hari ini karena para investor menunggu laporan nonfarm payrolls yang bisa menjadi petunjuk tentang kondisi sektor tenaga kerja Amerika Serikat dan kondisi ekonomi secara umum. Data tersebut, yang akan dirilis hari ini, diperkirakan akan menunjukkan pertambahan lapangan pekerjaan sebanyak 185.000 di bulan Januari, demikian menurut polling yang diadakan Reuters kepada 101 ekonom.
Sementara itu jumlah warga negara Amerika yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan tunjangan pengangguran jatuh di bawah perkiraan di minggu lalu, demikian menurut data yang dirilis Kamis kemarin. Data tersebut menunjukkan penurunan menjadi 20.000 klaim baru.
“Non-farm payrolls selalu menjadi rilis penting bagi dollar AS, namun bulan ini khususnya, bisa memperkuat atau menekan USD,” kata Kathy Lien, managing director di BK Asset Management, dalam catatannya untuk para klien mereka. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di bulan Januari USD mengalami kopals setelah data NFP yang terburuk dalam hampir tiga tahun. Ia juga mengatakan bahwa para investor mengharapkan rebound yang kuat yang bisa memulihkan permintaan akan aset-aset AS.Sementara itu jumlah warga negara Amerika yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan tunjangan pengangguran jatuh di bawah perkiraan di minggu lalu, demikian menurut data yang dirilis Kamis kemarin. Data tersebut menunjukkan penurunan menjadi 20.000 klaim baru.
Namun meskipun kondisi sektor tenaga kerja membaik, Presiden Federal Reserve Boston, Eric Rosengren pada hari Kamis mengatakan bahwa bank sentral semestinya bersikap “lebih sabar” dalam memangkas stimulus karena secara umum sektor tenaga kerja AS masih lemah. Rosengren, yang dikenal sebagai pejabat Fed yang sering mengeluarkan komentar negatif, mengatakan bahwa kondisi sektor tenaga kerja masih jauh dari kondisi yang bisa dijadikan alasan untuk menaikkan suku bunga.
0 comments:
Post a Comment