Dollar AS tertekan hingga level terendahnya dalam tiga minggu terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah data ekonomi AS yang mengecewakan memberikan pukulan bagi USD yang memang sedang berjuang untuk menguat. Data penjualan eceran AS jatuh di luar dugaan di bulan Januari dan jumlah warga negara Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran bertambah di pekan lalu.
Indeks dollar tergelincir ke level 80.194, mendekati level yang juga tercatat pada 24 Januari lalu. Pelemahan indeks dollar tersebut terjadi seiring jatuhnya obligasi pemerintah AS.
Sementara itu euro hampir tidak terpengaruh oleh berita mundurnya perdana menteri Italia dari jabatannya di hari Jumat ini. “Para pelaku pasar tidak mengacuhkan pengunduran diri perdana menteri Italia karena memang ekonomi zona euro sudah dipenuhi oleh berita bearish,” demikian menurut Ayako Sera, ekonom senior di Sumitomo Mitsui Trust. “Namun pasar akan cepat beraksi jika ekonomi zona euro mulai memperlihatkan tanda-tanda pelemahan,” lanjutnya.
Para investor akan memperoleh kesempatan untuk mengukut kesehatan ekonomi zona euro melalui data pertumbuhan empat kuartal hari ini. Polling yang dilakukan oleh Reuters terhadap beberapa analis memperkirakan bahwa akan ada pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih cepat di zona euro.
“Setelah Presiden ECB (Mario) Draghi secara spesifik menyatakan bahwa GDP kuartal IV adalah poin penting bagi perekonomian, maka laporan tersebut semestinya sangat diperhatikan hari ini,” demikian seorang analis di BNP Paribas menulis untuk para klien.
Sumber: Reuters
0 comments:
Post a Comment