Saham-saham Asia naik, indeks regional bergerak dalam penguatan mingguan terbesar sejak September. Sementara itu dollar Australia juga beranjak dari pelemahan kemarin dan rupiah memimpin penguatan di mata uang negara berkembang. Harga emas mengalami rally hingga tembus level $1,300 per troy ounce, sementara harga perak melonjak sejauh 1,6 persen.
Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,6 persen pada pukul 10.44 waktu Tokyo, melanjutkan penguatan sebesar 2,1 persen di pekan ini. Indeks Topix naik 0,2 persen dan indeks futures Standard & Poor’s 500 naik 0,1 persen setelah ditutup di level tertingginya sejak 22 Januari.
Sementara itu rupiah menguat 1 persen ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan dan Aussie juga menguat 0,4 persen.
Saham dan mata uang negara berkembang mengalami rebound pasca pelemahan pasar akibat dua kali pemangkasan stimulus oleh Federal Reserve, yang memicu eksodus dana sebsar sekitar $3 trilyun. Harga konsumen di China di bulan Januari naik lebih cepat daripada perkiraan, sementara harga produser jatuh sejalan dengan perkiraan sebelum data persediaan uang yang akan dirilis hari ini atau esok.
“Sepertinya cukup masuk akal untuk mencari peluang di pasar berkembang,” demikian menurut George Boubouras, yang ikut menangani dana sebesar $30 milyar sebagai kepala investasi di EquityTrustees Ltd. di Melbourne.