Yen terpantau terus mengalami pelemahan terhadap dolar, memperpanjang penurunan mingguan terbesar sejak April, setelah Jepang melaporkan data surplus transaksi berjalan ( current account ) yang di bawah dari perkiraan ekonom.
Yen melemah terhadap sebagian mata uang utama meski pada data terpisah menegaskan ekonomi Jepang mengalami pertumbuhan pada laju tercepat sejak 2011, yang membuka potensi saham melaju lebih tinggi dan mengurangi permintaan sebagai mata uang safe haven. Euro terkoreksi di tengah spekulasi pelonggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diumumkan oleh Bank Sentral Eropa pekan lalu yang bertujuan untuk melemahkan mata uang di kawasan eropa tersebut.
‘Dolar-yen mulai bergerak lebih tinggi,” kata Greg Gibbs, kepala strategi pasar Asia Pasifik di Royal Bank of Scotland Group Plc Singapura.
Yen terkoreksi pada level 102.52 per dolar pada pukul 10:09 di Tokyo setelah sempat melemah ke 102.80 pada tanggal 4 Juni, level terlemah sejak 2 Mei. Mata uang Jepang turun 0.1 persen menjadi 139.90 per euro. Euro berada di $ 1.3644 dari $ 1.3643 pada akhir pekan lalu.
Sumber: Bloomberg.com
0 comments:
Post a Comment