Dolar terpantau masih berada di level rendahnya dalam hampir sebulan, setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol bahkan setelah pembelian obligasi berakhir.
Menurut Deutsche Bank AG, volatilitas mata uang turun dalam lebih dari seminggu setelah Fed Janet Yellen mengatakan mengharapkan tetap mempertahankan suku bunga tetap rendah untuk “waktu yang cukup” dan pembelian obligasi bulanan dipangkas menjadi $ 35 milyar. Mata uang Selandia Baru melemah setelah pertumbuhan pada kuartal pertama meleset dari ekspektasi ekonom. Pound mendekati level tertinggi lima tahun setelah para pembuat kebijakan mengisyaratkan biaya pinjaman akan naik lebih cepat.
“Yellen pada dasarnya mengatakan data terakhir belum cukup untuk mengkonfirmasi pemulihan ekonomi,” kata Ken Takahashi, asisten wakil presiden untuk Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd di New York. “Investor berharap kebijakan akomodatif terus dilanjutkan untuk beberapa waktu, yang berarti dolar akan tetap melemah.”
Greenback diperdagangkan ¥ 101.95 terhadap yen setelah jatuh 0.2 persen menjadi 101.93 kemarin. Namun greenback diperdagangkan pada $ 1.3585 per euro setelah meluncur 0.4 persen di New York.
Sumber: Bloomberg.com
0 comments:
Post a Comment