Secara garis besar ada 3 jenis indikator yang lazim digunakan dalam analisa teknikal , yaitu :
1. Price Momentum Indicator (Oscillator)
Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah.
Contoh indikator:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index )
- CommodityChannel Index (CCI)
Contoh indikator:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index )
- CommodityChannel Index (CCI)
2. Trend Following Indicator .
Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator:
- Moving Average
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
Contoh indikator:
- Moving Average
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
3. Volatility Indicator
Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah.
Contoh indikator: – Bollinger Bands
Contoh indikator: – Bollinger Bands
0 comments:
Post a Comment