Iklan

Blog Archive

Analisis Trend

Posted by larosfx on 14 December 2012

Analisa yang saya gunakan menggunakan indikator oscilator, seperti stokastik. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama ini, ada bebrapa hal yang saya temukan, sebagai berikut:

Titik jenuh harga adalah saat harga berada di zona oversold atau overbought, masalahnya pada kondisi ini, harga berada pada kondisi bergerak trending, dan sulit untuk memperkirakan harga akan bergerak trend seberapa lama dan panjang.

Untuk mengetahui dengan jelas apakah harga akan berbalik atau tidak, kita dapat menggunakan beberapa priode waktu yang berbeda-beda, misalnya 4 jam, 8 jam dan 24 jam. Priode waktu diatas 24 jam tidak digunakan bukan karena priode tersebut tidak terlalu berguna, tetapi alasannya lebih kepada kita akan melakukan trading jangka pendek.

Nah kondisi dikatakan 100% oversold maupun overbought adalah saat ketiga priode tersebut menggambarkan kondisi over bouht atau oversold. Tetapi kita jangan langsung open posisi dan menyatakan harga jenuh, berbahaya, karena pada kondisi ini trend sedang kuat sekali.

Ingat bahwa trend terbentuk akibat adanya kecenderungan harga bergerak, artinya jika trend dalam priode panjang terbentuk, maka jika kita lihat lebih teliti trend tersebut pasti ditopang oleh trend-trend kecil, jadi sebenarnya trend-trend priode yang lebih kecil lah yang membentuk trend besar. Nah berdasarkan hal ini kita harus siap-siap open posisi saat priode 4 jam mulai memasuki zona di bawah 80 atau mulai bergerak trend.

Harga selalu bergerak dengan irama trend kemudian flat, kemudian trend lagi begitu terus menerus, jadi tidak ada harga yang bergerak naik terus tanpa turun, begitu juga saat turun, tidak ada yang turun terus tanpa naik. Dengan kondisi ini profit kita akan maksimal, karena kita masuk benar-benar saat dimana harga berada di puncaknya atau bootomnya.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah apakah sinyal-sinyal tersebut bisa gagal memprediksi?
Sebelum menjelaskan hal tersebut, ada satu hal yang kita perlu tahu dalam pergerakan harga, bahwa harga bergerak sanagt liar, dan tidak dapat diprediksi, analisa yang kita lakukan adalah sebatas untuk mengetahui kecenderungan pergerakannya, tanpa mengetahui dengan pasti harga akan lari kemana.

Jadi setelah kita open posisi seperti yang di jelaskan pada penjelasan sebelumnya, kita harus pantau terus pergerakannya. Pastikan bahwa harga tidak hanya sekedar retrace, karena yang kita cari adalah reversal dari harga tersebut. Inilah alasan utama kenapa saya hanya menggunakan priode kecil, kalo yang gede targetnya panjang, susah monitornya.

Jadi pertanyaan diatas sekarang dapat terjawab khan bahwa tidak ada sinyal yang gagal, sinyal hanya berfungsi sebagai indikator, alat ukur, pasar tetap digerakan oleh kegiatan trading. Penjelasannya simplenya ibaratnya seperti timbangan berat badanlah, saat kita menimbang berat badan, kita akan tahu kekurusan kah kita atau kegemukan, untuk menguruskan yang gemuk khan harus ada tindakan dari si oranya sendiri, begitu juga sebaliknya.

Dengan demikian, setelah kita open posisi, maka langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah memantaunya. Untuk memantaunya kita harus mengetahui kekuatan trend dari indikator oscilator tersebut.

Previous
« Prev Post

Related Posts

7:41 PM

0 comments:

Post a Comment